jump to navigation

Kedua Guru Saya Saling Pukul Oktober 9, 2007

Posted by irvan132 in Keluh Kesah.
trackback

Bulan puasa menuntut kesabaran bagi orang yang menjalankannya. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk kedua guru saya ini. Mereka saling pukul untuk menyelesaikan sebuah masalah. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (6 Oktober 2006). Di mana hari tersebut merupakan hari terakhir masa sekolah sebelum libur menjelang Hari Raya Idul Fitri. Seharusnya suasana saling memaafkan yang terjadi, tetapi mereka berdua malah saling pukul.

Sebenarnya, kejadian ini tidak langsung saya lihat. Saya mendengar cerita ini dari teman saya bernama Yudha (Manajemen IPB). Yudha juga diceritakan oleh adiknya yang kini bersekolah di SMAN 2 Bandar Lampung. Adiknya melihat langsung kejadian itu. Yudha menceritakan kepada saya saat acara kumpul-kumpul pada Senin kemarin. Mendengar cerita tersebut, saya sangat terkejut. Bukan apa-apa, mereka adalah guru senior di sekolah saya. Masalah yang terjadi adalah tentang perizinan dispensasi bagi siswa yang mengikuti kegiatan ekstakurikuler (ekskul). Pak Fauzi (Guru Olahragra, ekskul Baseball) tidak mengizinkan siswa yang mengikuti ekskul Sepak Bola melakukan dispensasi. Begitu pula Pak Bustami (Guru Fisika, ekskul Sepak Bola), tidak mengizinkan siswa yang mengikuti ekskul Baseball melakukan dispensasi. Saya tidak tahu siapa yang memulai “penolakan izin” ini. Yang jelas, karena masalah ini, kedua guru tersebut baku hantam.

Ironis memang. Guru yang seharusnya digugu dan ditiru, malah mencontohkan kegiatan yang buruk kepada muridnya. Kalau sudah seperti ini, di mana lagi wibawa guru dalam mendidik dan mengajar? Kalau menurut saya (sebagai alumni), kedua guru tersebut perlu mendapat skors mengajar. Jangan sampai terjadi ketimpangan seperti peribahasa “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Saya menulis ini karena saya masih peduli dengan sekolah ini. Saya yakin bahwa sekolah ini masih merupakan sekolah terbaik di Bandar Lampung. Berhubung sekarang adalah bulan yang baik, hendaknya mereka saling memaafkan. Tidak hanya antar personal, tetapi kepada seluruh siswa-siswi sekolah yang resah akibat kejadian ini. Kejadian ini tentu telah mencoreng muka para dewan guru dan nama baik sekolah di luar. Jangan sampai reputasi sekolah turun karena masalah kecil seperti ini. Semoga saja kasus ini segera berakhir.

Salam,

-IT-

**alumni yang peduli

Komentar»

1. dika - Oktober 9, 2007

wah…. ini baru alumni yang perlu digugu dan ditiru.
Yah begitulah seharusnya Van.

Kalau melihat isi tulisannya, sebenarnya Irvan sedang menulis apa yang ada pada dirinya. Saya tahu betul siapa Irvan. Dia tidak langsung serta merta ringan tangan turut baku hantam -ketika uppzzz (Siapa Van gua lupa nama anak kelas 2.3) sewaktu ribut dengan Zulkapir ipa6.. -`Jadwal Siapa?` hahahaha

2. ayahshiva - Oktober 9, 2007

nah loh, gimana bisa kasih contoh yang tuh ke muridnya

3. the emes - Oktober 9, 2007

free wordpress themes
download here http://www.naughtythemes.com

4. danasatriya - Oktober 10, 2007

turut berduka..

5. Fajar - Oktober 10, 2007

ah busuk2 emang orang lampung
*ngakak*
jokes 😆

6. senyumeva - Oktober 10, 2007

weleh……guru kok gitu yo mas, em…mungkin kurang kesabaran aja kali ya….

Met kenal, aku cewek lho……hehehe………

7. ikram - Oktober 10, 2007

kedua guru ini lagi demonstrasi “cara membela diri yang baik dan benar” mungkin. bah.

8. irvan132 - Oktober 10, 2007

@ dika
hahaha, lo juga terlibat itu.

@ ayahshiva
payah banget itu.

@ the emes
thanks themes nya.

@ dana
makasih.

@ fajar
hahaha, parah lo.

@ senyumeva
mungkin kali ya.
salam kenal juga. saya juga cowo lho. 😀

@ ikram
wah, ekstrim ya caranya. hihihi.

-IT-

9. martinbudi - Oktober 11, 2007

ironis sekali

10. irvan132 - Oktober 16, 2007

@ All
gw mau klarifikasi aja.
tenyata ada versi lain yang menyatakan bahwa ini karena pembagian jatah THR Idul Fitri. Pak Fauzi ini tidak pernah mengisi daftar hadir dalam catatan pembagian THR. Akan tetapi, dia merasa bahwa dia sudah hadir. Karena miss communication ini, beliau tidak mendapat THR dari sekolah. Dari sini, kita makin percaya bahwa sistem absen tidak terlalu efektif. Apalagi untuk masalah krusial seperti ini (kasus THR). Semua bisa menjadi korban. 😦

-IT-

11. martinbudi - Oktober 17, 2007

hwa..
gw baru mau konfirm begitu van

12. bujang - Oktober 29, 2007

Wah lucu juga ya Van…

baru tau juga ada cerita kek gini di sma 2 b.l…

parah – parah …

cepat kelarin kuliah ya van,

biar bisa jadi orang sukses….

trus nyenengin keluarga…

trus gimana sekarang dgn anak fikom unpad itu yang pernah lu pacarin? 🙂

13. irvan132 - Oktober 29, 2007

@ bujang
oke deh, biar cepet lulus bikin keluarga seneng.
anak fikom yang mana nih???
udah lupa tuh.
😀

-IT-

14. saifuladi - Februari 13, 2008

Pertengkaran, perkelahian tejadi krn kt tdk dapat mengendalikan esmosi eh salah emosi kita, ya ga??..

15. taufik79 - Februari 21, 2008

salam kenal aja


Tinggalkan Balasan ke bujang Batalkan balasan