Kopi di Kampus Maret 13, 2008
Posted by irvan132 in Ide.Tags: Kampus, kopi
trackback
Saya yakin bahwa sebagian besar mahasiswa di Indonesia tidak sarapan pagi ketika ada jadwal kelas pagi. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain karena malas, kebiasaan tidak sarapan, terlambat bangun pagi, udara masih dingin, dan lain sebagainya. Padahal, banyak ahli kesehatan yang mengatakan bahwa sarapan pagi sangat penting. Sarapan pagi sebagai sumber nutrisi setelah tubuh tidak makan selama kurang lebih 8 jam (waktu tidur). Jadi, untuk memulai aktivitas di pagi hari, hendaknya kita sarapan pagi terlebih dahulu.
Berhubung sedang membahas sarapan, saya punya ide bagaimana membuat orang setidaknya mengisi perut mereka sebelum kuliah. Hal ini dilakukan dengan adanya usaha toko di dekat kampus yang menyediakan kopi dan donat sebagai sarapan. Toko itu menyediakan kopi ukuran gelas besar (cup) tertutup dan donat. Intinya, untuk sarapan, mahasiswa tinggal membeli kopi dan donat. Yang ditekankan di sini adalah masalah praktis dan mudah dibawa-bawa.
Sebenarnya, penjual kopi dan donat di kampus ITB sudah ada. Untuk kopi, toko Circle K sudah menjualnya, tetapi lokasi yang agak jauh menjadi halangan. Untuk donat, biasanya ada mahasiswa yang menjual, tetapi kualitasnya agak kurang walaupun harganya murah. 😀 Dengan toko ini, kedua kekurangan tadi dapat dihilangkan dengan biaya yang sesuai.
Ide ini juga saya dapat dari filem-filem Amerika dimana di sana (kantor maupun kampus) tersedia toko yang menyediakan sarapan seperti kopi, donat, burger, dsb. Toko seperti ini bisa menjadi alat agar membuat mahasiswa sarapan pagi sebelum kuliah. Berbekal praktis, mudah dijangkau, dan cepat, maka toko ini dapat menjadi “usaha” yang menarik di kampus. Semoga.
Salam,
-IT-
hmm kalau di unpar sayangnya tak ada toko seperti itu. Tapi disini ada warung2 yang menyediakan kopi dan roti untuk dimakan/diminum sambil jalan.
kalau saya sendiri lebih suka sarapan sendiri, roti pakai keju cheddar dan dipanggang. Soalnya kuliah pagi pun butuh tenaga.
Masalahnya, kalo di kampus, pas kuliah jam 7 belum pada buka.. Hahaha..
@ calvin
warung juga lumayan lah, asal bisa ngisi perut. wah, enak ya yang masih bisa sarapan pagi. 😀
@ wildan
justru ide ini tuh untuk membuat toko yang udah siap sarapan pagi (kopi dan donat) sejak pukul 6 pagi. hehe.
harapan gw sih. 😛
-IT-
Biasanya suka ada tuh gorengan di depan kampus ITB, aku juga kalo ke sana suka beli. Seribuan dapet 3. Belinya dan makannya sambil berdiri sambil comot2 gorengan dan cengek (cabe) nya. Itu saja kurasa praktis.
Yang praktis juga, beli nasi kuning bungkusan yang tinggal comot, terus masukin tas. Abis itu dimakan habis jam kuliah selesai. Kalo gak tahan laper boleh dimakan di kelas, tapi duduknya di belakang. Apalagi kalo di kelas besar, wah… kesempatan buat colong2 makan bisa banget
@ deniar
hehe, emang ada gorengan. tapi, sekarang 500-an satu, bukan 1000 dapet 3. wah, ga enak juga makan sambil “curi-curi”, ga nikmat soalnya. hihihi.
-IT-
Bisa jadi peluang bikin Cafe-mobil ya..
Judulnya “Yuk!KitaSarapanBiarNggaPinsan”
ayo bob..bentar lagi lu kan lulus, jualan kopi lah.. gw konsumen aja..atau gw dagang makanannya.. Hahaha.. kali aja ntar usaha kopi lu jadi kaya starbucks.. :))
wah wah kayanya enak neh,,…wah irvan bisa ajak saya jadintour guide keliling kampus ITB tercinta???:D
@ rumahkayubekas
wah, ide bagus juga itu kang. mirip SIM keliling.
@ wildan
haha, gw mah modalin aja ama berurusan dengan birokrasi. kita cari orang buat operasional. 😀
@ yuni
hehe, itu baru rencana doang. boleh kok, asal waktunya tepat. 😛
-IT-
kan banyak anak ITB yang cupu-cupu dan manja tuh,,, ntar atit kalo minum kopi.. jadi sekalian jualan cucu (susu) aja 😀
@ rime
wakakaka, parah. yoi, kasian yang anak mami. boleh juga tuh, jualan cucu. 😛
-IT-
hmm idenya menariknya bila ada frienchiese yg mengkhusukan pd dunia kampus…kampus kan selalau aktif, pembeliny beragam…bikin donat shop seperti yg kamu sarankan kayaknya profitable juga 🙂